Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) part 1

Quality

Beragam macam definisi dari quality (kualitas). Disini saya mencoba mendefinisikan quality sebagai suatu usaha atau upaya untuk memenuhi atau melebihi harapan dari pelanggan (customer) atas suatu produk atau jasa yang dimana kondisinya dinamis (apa yang dianggap merupakan kualitas saat ini mungkin dianggap kurang berkualitas pada masa mendatang).

Suatu kualitas produk dianggap layak, maka harus memenuhi 8 elemen kualitas, yaitu:
  1. Performance, merupakan karakteristik operasi suatu produk utama, yang menunjukkan seberapa cocok produk digunakan sesuai dengan fungsi pemenuhan kebutuhan.
  2. Features, yaitu ciri atau keistimewaan produk dengan produk lainnya.
  3. Realibility, menunjukkan seberapa lama produk dapat bertahan dari kerusakan (tidak berfungsi bahkan gagal).
  4. Conformance to spesifications, yaitu produk terhadap spesifikasi.
  5. Durability, yaitu daya tahan yang menunjukkan seberapa lama produk dapat digunakan sampai benar-benar tidak dapat digunakan lagi.
  6. Serviceability, yaitu pelayanan keluhan terhadap produk harus memuaskan (meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan, dan kemudahan untuk di-reparasi).
  7. Estethic, yaitu daya tarik produk terkait panca indera.
  8. Perceived Quality, yaitu ketepatan kualitas yang dipersepsikan oleh konsumen.


Total Quality Management (TQM)

Didefinisikan sebagai suatu cara/metode pendekatan guna meningkatkan performance secara terus-menerus juga daya saing organisasi yang melibatkan seluruh anggota organisasi dengan menggunakan seluruh sumberdaya yang tersedia yang bertujuan untuk kesuksesan jangka panjang melalui kepuasan pelanggan dan memberikan keuntungan bagi semua anggota organisasi dan masyarakat.
TQM terdapat 4 prinsip utama, yaitu:
  1. Customer Satisfactions, yaitu kualitas suatu produk/jasa suatu perusahaan sama dengan nilai (value) yang diberikan dalam rangka meningkatkan kualitas kepada pelanggan. Semakin tinggi nilai yang diberikan, semakin besar kepuasan pelanggan.
  2. Respect for People, dimana setiap orang yang berada dalam organisasi diperlakukan dengan baik dan diberi kesempatan untuk terlibat dan berpartisipasi dalam tim pengambilan keputusan.
  3. Management based on Process and Facts, yaitu setiap keputusan selalu berdasarkan pada data.
  4. Continous Improvement, agar suatu organisasi sukses, maka perlu melakukan perbaikan secara sistematis dan berkesinambungan dengan menerapkan konsep PDCA (Plan-Do-Check-Action).

Cost of Quality (Biaya Kualitas)

Didefinisikan sebagai suatu biaya yang terjadi atau mungkin terjadi karena kualitas produk yang dihasilkan tidak tercapai (tidak memenuhi standar; berkualitas buruk atau cacat) baik meliputi kualitas bahan baku (raw material), kualitas saat process (in process), sampai kualitas barang jadi (finish good).

Biaya Kualitas terdiri dari 4 kelompok, yaitu:
1. Biaya Pencegahan (Preventation Cost), yaitu biaya yang terjadi untuk mencegah kerusakan produk yang dihasilkan (meliputi: biaya yang berhubungan dengan perancangan, pelaksanaan, dan pemeliharaan sistem kualitas). Macam dari biaya pencegahan:
  • Teknik dan perencanaan kualitas, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk aktivitas yang berkaitan dengan standar rencana kualitas produk yang dihasilkan, rencana pemeriksaan, sistem data, dan rencana khusus untuk jaminan kualitas.
  • Tinjauan produk baru, yaitu biaya yang dikeluarkan pada waktu perancangan produk atau pemilihan proses produksi yang dimaksudkan untuk meningkatkan keseluruhan kualitas produk.
  • Pengendalian proses, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk teknik pengendalian proses.
  • Pelatihan, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan, penyiapan, pelaksanaan, pelaksanaan, dan pemeliharaan program latihan formal masalah kualitas.
  • Audit kualitas, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan terhadap rencana kualitas keseluruhan.
2. Biaya Deteksi (Appraisal Cost), yaitu biaya yang terjadi untuk menentukan produk atau jasa sesuai dengan persyaratan kualitas. Tujuannya adalah untuk menghindari terjadinya kesalahan dan kerusakan sepanjang proses perusahaan (misal: mencegah pengiriman produk yang tidak sesuai dengan persyaratan kepada pelanggan. Macam dari biaya deteksi:
  • Pemeriksaan dan pengujian bahan baku yang dibeli, biaya yang dikeluarkan untuk memeriksa dan menguji kesesuaian barang yang dibeli dengan kualifikasi yang tercantum dalam list pemesanan (Certified of Analysis untuk bahan baku industri makanan/minuman).
  • Pemeriksaan dan pengujian produk, biaya yang terjadi untuk meneliti kesesuaian hasil produksi dengan standar perusahaan, termasuk meneliti pengepakan dan pengiriman.
  • Pemeriksaan kualitas produk, biaya untuk melaksanakan pemeriksaan kualitas produk dalam proses maupun produk jadi (contoh: uji kadar air produk makanan).
  • Evaluasi persediaan, biaya yang terjadi untuk menguji produk di gudang, tujuannya untuk mendeteksi terjadinya penurunan kualitas produk (contoh: shelflife untuk produk makanan/minuman).



--- Nil sine magno labore vita dedit mortalibus ---

    • Digg
    • Del.icio.us
    • StumbleUpon
    • Reddit
    • RSS

    0 komentar:

    Posting Komentar